KONSULTAN PENDIDIKAN AMERIKA
Optima Education ialah konsultan pendidikan Amerika yang memberikan bantuan GRATIS dalam mempersiapkan pendaftaran di:
North Seattle, Central Seattle and South Seattle Community College
Santa Monica COmmunity College
American Honors
University of California Berkeley (Extension)
University of California San Diego (Extension)
University of California, Riverside (International Education Program)
University of California, Santa Cruz – Silicon Valley (Extension)
University of Colorado Denver
Colorado State University
Oregon State University
Washington State University
San Francisco State University
Kent State University
University of Nevada, Reno
University of Idaho (Bachelor & Global Student Success Program)
American University
Florida International University (Chapman Graduate School of Business)
University of South Florida
University of Arizona (UA Direct)
Webster University
Northeastern University – Boston (Pathway program & Master)
Northeastern University – Seattle (Master pathway program)
University of Vermont (Bachelor & Master pathway program)
New York Film Academy – Los Angeles, California
Texas A&M University – Corpus Christi, Texas
State University of New York (SUNY) at Fredonia
Johnson & Wales University – Providence, Rhode Island
City University of Seattle – Seattle, Washington (Master)
UMass Boston, Dartmouth, Lowell
Richard Bland College of William & Mary
University of Alabama
San Francisco State University
City College of New York
University of Potomac – Washington DC
Capital University – Columbus, Ohio
Colorado Mesa University – Grand Junction, Colorado
Husson University – Bangor, Maine
Manhattanville College – Purchase, New York
Metropolitan State University of Denver
Western New England University – Springfield, Massachusetts
Brandeis International Business School – Waltham, Massachusetts
Duquesne University – Pittsburgh, Pennsylvania
New Jersey Institute of Technology – Newark, New Jersey
University of Maryland, Baltimore County (Master only)
University of Nebraska-Lincoln (Bachelor only)
University of St Thomas – St Paul, Minnesota
George Mason University – Fairfax, Virginia
Baylor University (Bachelor)
Adelphi University
Humboldt State University – Arcata, California
Westcliff University – Irvine, California
Western Kentucky Univerity – Bowling Green, Kentucky
New York Film Academy – South Beach
Northern Arizona University – Flagstaff, Arizona (Bachelor)
University of Montana – Missoula, Montana
San Jose State University
James Madison University – Harrisonburg, Virginia
Cleveland State Univerity – Cleveland, Ohio
University of Tulsa
Pace University – New York
Marshall University – Huntington, West Virginia
Long Island University – Brooklyn, New York
Tennessee Tech University
University of New Hampshire (Bachelor pathway)
Florida Atlantic University (Bachelor pathway)
SAE & QANTM College
dan institusi pendidikan lainnya. Tanyakan ke kami institusi pendidikan yang ingin anda tuju.
GRATIS persiapan aplikasi visa
GRATIS konsultasi
Isi form terlampir untuk informasi dan pendaftaran
23
Friday, September 7, 2018 Latest:
Sambut Dies Natalis ke-43, UNIKAMA Gelar Wishnucitra Climbing Competition IV
Inaugurasi Termeriah, Rektor Langsung Tunjukkan Kepiawaian Bermain Drum untuk Maba
Mahasiswa KKN UNIKAMA Beri Pelatihan Pembentukan Karakter Kepemimpinan OSIS
Lagi-Lagi Kampus Ini Pecahkan Rekor MURI Dunia, Kali ini Menulis dan Membaca Sholawat!
Pasca 41 Anggota DPRD Kota Malang Terciduk KPK, Para Dosen Hukum Usulkan Solusi Ini
INFOKAMPUSNEWS
KAMPUS
EVENTS
LOKER
LIFESTYLE
BEASISWA
SAINSTEK
INTERNASIONAL
OPINI
LOGIN
Home » BEASISWA » Mimpi Kuliah di Perancis? Jangan Lewatkan Beasiswa Prancis Satu Ini!
beasiswa prancis
BEASISWA BEASISWA S2 BEASISWA S3 INTERNASIONAL
Mimpi Kuliah di Perancis? Jangan Lewatkan Beasiswa Prancis Satu Ini!
December 5, 2017 sig 0 Comment Beasiswa, eiffel, perancis, prancis
FacebookTwitterGoogle+WhatsAppCopy LinkLinePocket
Infokampus.news – Halo Sobat Fokus yang budiman, beasiswa Prancis kembali dibuka, lho! Buat kamu yang bermimpi belajar di perguruan tinggi ternama di Prancis sembari menikmati nuansa romantis ala Negeri Mode, kesempatan ini tentu jangan sampai lepas. Yuk disimak!
Prancis masyhur dengan mutu pendidikan dan keramahan penduduknya yang terbuka dengan pendatang-pendatang baru. Pemerintah Prancis melalui Kementerian Luar Negeri Prancis memberi kesempatan pada pelajar internasional untuk melanjutkan studi Master dan Ph.D. di perguruan tinggi yang ada di Prancis melalui program Eiffel Excellence Programme 2018.
Bidang Studi yang Ditawarkan
Hukum
Ekonomi dan Manajemen
Ilmu Teknik untuk tingkat Master, serta Ilmu Sains dalam lingkup lebih luas untuk tingkat Ph.D. (Ilmu Teknik, Ilmu Pasti, Matematika, Fisika, Kimia, Ilmu Kehidupan, Nano dan Bioteknologi, Ilmu Bumi, Ilmu Alam Semesta, Ilmu Lingkungan, serta Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Cakupan pembiayaan Beasiswa Prancis:
Tunjangan bulanan sejumlah 1.181 Euro untuk penerima beasiswa Master dan 1.400 Euro untuk penerima beasiswa Ph.D.
Tiket pesawat PP Indonesia – Perancis.
Jaminan sosial untuk mahasiswa dengan usia lebih dari 28 tahun serta tambahan asuransi kesehatan bagi mahasiswa dengan usia kurang dari 28 tahun.
Kegiatan kebudayaan.
Tambahan tunjangan tempat tinggal apabila memenuhi kondisi tertentu.
Perlu dicatat, beasiswa Eiffel Excellence Programme tidak meliputi biaya pendaftaran ke universitas serta biaya perkuliahan, sehingga para pelamar harus menanggung sendiri biaya tersebut (pada beberapa universitas ada yang menggratiskan tuition fee dan ada juga yang memberikan diskon. Anda harus rajin bertanya pada pihak universitas). Namun untuk perguruan tinggi negeri di Prancis, negara membiayai uang perkuliahan sekitar 10.000 Euro per tahun bagi tiap mahasiswa tanpa terkecuali (mahasiswa Prancis maupun asing). Dengan adanya subsidi tersebut dapat membuat biaya kuliah menjadi murah.
Persyaratan
Bukan merupakan warganegara atau berkewarganegaraan ganda dengan Prancis.
Berusia maksimal 30 tahun untuk pelamar program Master (lahir pada tanggal 12 Maret 1987 atau setelahnya) atau maksimal 35 tahun untuk pelamar program Ph.D. (lahir pada tanggal 12 Maret 1982 atau setelahnya) pada saat proses seleksi oleh komite.
Aplikasi beasiswa tidak diajukan sendiri tetapi diajukan oleh lembaga perguruan tinggi Prancis yang telah menyetujui aplikasi lamaran perkuliahan anda. Para pelamar yang diusulkan oleh lebih dari satu perguruan tinggi tidak akan dipertimbangkan dalam seleksi beasiswa.
Beasiswa ditujukan bagi para mahasiswa yang ingin mendaftar program Master, Sekolah Teknik, maupun Ph.D.
Para pelamar yang telah mendapatkan beasiswa Pemerintah Prancis dari program beasiswa lain tidak dapat mengikuti beasiswa Eiffel.
Bagi pelamar program Master: Bagi pelamar yang sebelumnya telah ditolak pada saat proses seleksi beasiswa Pemerintah Perancis, tidak dapat mengikuti beasiswa Eiffel (walaupun mengajukan pendaftaran untuk bidang studi yang berbeda). Selain itu, pelamar yang sebelumnya telah mendapatkan Beasiswa Eiffel pada tingkat Master juga tidak dapat mengikuti beasiswa ini untuk jenjang yang sama.
Bagi pelamar program Ph.D.: Institusi pendidikan di Prancis diperbolehkan mengajukan calon yang sebelumnya telah mendapatkan beasiswa di tingkat Master untuk mendaftar beasiswa Eiffel tingkat Ph.D.
Memenuhi persyaratan kemampuan bahasa yang dibutuhkan oleh program studi yang dipilih.
Lebih diutamakan bagi pelamar yang saat ini berada di luar Prancis daripada yang saat ini telah berada di Prancis.
Tata Cara Pendaftaran:
Untuk mendaftar Eiffel Scholarship, pendaftaran tidak diajukan sendiri oleh peserta, melainkan oleh institusi perguruan tinggi yang dituju. Untuk itu, pelamar dapat mendaftarkan diri terlebih dahulu pada universitas dan program studi yang dipilih (informasi pilihan universitas dapat dilihat pada link berikut: www.campusfrance.org/en). Setelah diterima dan mendapatkan Surat Penerimaan/LoA (Letter of Acceptance), pelamar dapat meminta pada pihak universitas untuk diajukan sebagai peserta program beasiswa Eiffel.
Batas Waktu Pendaftaran
Campus France menetapkan batas akhir pendaftaran adalah 12 Januari 2018. Artinya, pelamar sudah harus mendaftar dan diterima oleh universitas yang dituju jauh-jauh hari sebelum tanggal tersebut dan meminta untuk disertakan dalam program beasiswa. Pengumuman hasil seleksi akan dilaksanakan pada 26 Maret 2018.
Informasi lebih detail dapat dibaca pada Eiffel Programme Guide atau mengunjungi laman resminya: www.campusfrance.org/en/eiffel. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat. (Rak)
Sumber: indbeasiswa
ADV-728_x_90
← Publikasi Riset ITS Ungguli LIPITekankan Pentingnya Peran Perguruan Tinggi bagi Masyarakat, Wapres Resmikan JKIEC di UB →
sig
sosiopat-satiris
Leave a Reply
Connect with:
Facebook Google Twitter
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Comment
Name *
Email *
Website
CARI BERITA
Search
INDEKS BERITA TERKINI
Sambut Dies Natalis ke-43, UNIKAMA Gelar Wishnucitra Climbing Competition IV
Wishnucitra Climbing Competition IV
Infokampus.news, Malang – Dalam rangka menyambut Dies Natalis ke 43 tahun Universitas Kanjuruhan Malang (UNIKAMA) menyelenggarakan serangkaian acara diantaranya gelar …
Inaugurasi Termeriah, Rektor Langsung Tunjukkan Kepiawaian Bermain Drum untuk Maba
Mahasiswa KKN UNIKAMA Beri Pelatihan Pembentukan Karakter Kepemimpinan OSIS
Lagi-Lagi Kampus Ini Pecahkan Rekor MURI Dunia, Kali ini Menulis dan Membaca Sholawat!
Pasca 41 Anggota DPRD Kota Malang Terciduk KPK, Para Dosen Hukum Usulkan Solusi Ini
«‹12345›»Loading…
KALENDER EVENT MEDIA PARTNER
VIDEO
KALEIDOSKOP
TRENDING TOPICS
1. SBMPTN 2017
2. UNBK 2017
3. SNMPTN 2017
4. BEASISWA LPDP
5. INFORMASI PENDAFTARAN
BERITA TERPOPULER
Lagi-Lagi Kampus Ini Pecahkan Rekor MURI Dunia, Kali ini Menulis dan Membaca Sholawat!
Dalam kurun waktu 4 tahun terakhir Universitas Islam Malang (UNISMA) mendapatkan 5 rekor muri dunia. Pada rekor ke-5 yang berhasil dicetak hari ini (5/9) UNISMA menjadi kampus
Keluarga Sehat Ampelgading Mahasiswa KKN UNIKAMA, Wujudkan Keluarga Sehat di Desa Ampelgading
Infokampus.news – Kuliah Kerja Nyata yang dilakukan oleh Mahasiswa Universitas […]
FEB UNIKAMA siap di wisuda Gelar Yudisium. 158 Mahasiswa FEB UNIKAMA siap di Wisuda
Infokampus.news, Malang – Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Kanjuruhan Malang […]
infokampusnews logo footer
INFOKAMPUS.NEWS merupakan Portal Berita dan Pusat Informasi Seputar Dunia Kampus yang menyajikan berbagai konten edukatif, informatif dan menghibur. INFOKAMPUS.NEWS hadir dengan berbagai fitur komunikasi media digital, diperbarui berkelanjutan dan terangkum dalam berbagai kanal. Dengan informasi faktual, terpercaya dan mudah diterima diharapkan bisa menjembatani suatu informasi dan menginspirasi mahasiswa sehingga dapat terus berjuang meraih cita-cita dan siap bertarung di kancah internasional.
DMCA.com Protection Status
Add Friend
Pages
Advertising
Disclaimer
Events
Join Us
Kampus Netizen
Karir
Kritik Saran
Media Partner
Privacy Policy
Profil
Sitemap
Copyright © 2018 INFOKAMPUSNEWS. All rights reserved.
PT. Cipta Kreasindo Dwipa Mandiri
READ PREVIOUS POST:
Publikasi Riset ITS Ungguli LIPI
Infokampus.news – Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) kembali mencatatkan pencapaian cemerlang di bidang riset. Dilansir oleh Scopus, salah satu
Close
Posted on 23 August 2013 by Fadhilah Muslim
Standard
23 Agustus 2013
Musim panas yang mewarnai bumi Eropa sejak dua bulan yang lalu ini mengingatkan diri ini akan rindunya tanah air Indonesia. Berbicara tentang musim panas, berbicara tentang liburan musim panas. Berbicara tentang liburan, meninggalkan kota Paris dengan segala kehektikannya sudah tentu menjadi pilihan saya.
Tapi saya disini bukanlah akan bicara tentang indahnya bumi Eropa dengan segala jenis tempat touristik yang menarik.
Disini saya coba menganalisis sedikit perbedaan antara kuliah di Paris, Belanda, dan Berlin, yang secara persentase jumlah mahasiswa Indonesia yang kuliah di negara-negara ini jumlahnya cukup bersaing dan mendominasi di Eropa, setelah UK tentunya.
Paris, Prancis…
Ini kota dimana saya sekarang sedang melanjutkan kuliah master tahun kedua.
Secara kasat mata, Paris itu terkenal dengan biaya hidup yang mahal. Yaaa, memang benar, tidak bisa dipungkiri bahwa memang begitulah kenyataannya. Disini biaya sewa appartemen untuk tiap bulannya di residence crous (akomodasi mahasiswa : publik), berkisar antara 450 – 600 euros per bulan, sesuai dengan tipe dan luas kamar. Rata-rata untuk kamar dengan luas 20 m2 dengan dapur dan kamar mandi di dalam, berkisar antara 500 an euros. Atau jika di rupiahkan menjadi sekitar 7.500.000,-, mahal bukann?
Tapi disini beruntungnya untuk mahasiswa akan mendapatkan potongan tempat tinggal yang disebut dengan CAF. Besarannya pun beragam, dan biasanya untuk mahasiswa dengan beasiswa akan mendapatkan potongan hampir 50 – 70 %. Dengan kata lain, bayaran pun secara otomatis berkurang menjadi 250 – 300 euros per bulan.
Lanjut untuk biaya tranportasi. Paris yang merupakan bagian dari ille de france terletak antara zona 1 dan zona 2. Singkat kata, jika kita membuka peta tranportasi paris, maka akan ditemukan adanya zona 1 hingga zona 5. Zona ini adalah penentu dari biaya transportasi di Paris. Misalnya saja untuk mahasiswa yang berusia dibawah 26 tahun, akan membayar biaya transportasi per bulannya untuk zona 3 – zona 4 sebesar 34 euros. Sementara mereka yang berusia di atas 26 tahun, harus membayar dua kali lipat dari harga di atas. Begitulaah Prancis yang memperlakukan penduduknya berdasarkan usia. Celotehan dari mahasiswa Indo pun sering terdengar : “Kalau milih Prancis yaa sebelum usia 26 tahun kalau mau untung dan hemat”. ?
Berlin, Jerman…
3 hari menginap dan mengamati kota ini sambil berdiskusi dengan mahasiswa Indo yang sedang belajar di Berlin, memberikan suatu kesimpulan, bahwa kuliah di Berlin, sangat jauh-jauh lebih murah dari sekolah di Paris.
Oke, untuk pertama tempat tinggal. Mungkin kalau untuk tempat tinggal akan hampir sama dengan di Paris. Sebenarnya saya belum sempat menanyakan apakah di Berlin juga ada semacam Caf sebagai potongan tempat tinggal bagi mahasiswa atau tidak. Singkat kata rata-rata biaya sewa appartemen di Berlin publik itu hanya sekitar 150 – 300 euros. Murah bukannn??
Untuk biaya transportasi, biasanya sudah termasuk fasilitas universitas atau perguruan tinggi jika kita terdaftar sebagai student disana. Jadi kita tidak perlu lagi memikirkan bayaran transportasi per bulannya.
Dan yang paling surprised itu adalah ketika saya mampir di supermaket, maka saya temui bahwa secara umum harga bahan makanan, sayuran, dan buahan, lebih murah disini dibandingkan Paris. Contohnya saja, harga KEBAB, di paris harganya berkisar 5 – 6 euros satu porsi (daging + kentang), Sementara di berlin dengan porsi yang sama hanya membayar 3 euros saja. *woo setengah harga.
Oke perbedaan lainnya adalah buah-buahan. Ketika saya hendak membeli anggur di market, saya dapati harga anggur hijau di Berlin hanya 1 euro saja, sementara di Paris, berkisar 2.5 – 4 euros per kilo. Woow mmuraahhh ?
Amsterdam / Delft, Belanda…
Ini untuk kedua kalinya saya mengunjungi negara ini, dimana pertama kali saya datang ke Belanda sekitar bulan November 2012. Apa yang mahal di Belanda?? Dan jawabannya adalah biaya transportasi. Mahal, begitu mahal. Contoh biaya tiket tram yang hanya 5 station aja harus membayar 2.8 – 3.5 euros sekali jalan. Sementara di Paris hanya 2 euros saja. Untuk biaya tempat tinggal pun saya mendapat bocoran dari dosen d Delft, bahwa sewa residence di Delft sangat mahal. Perbedaan antara Belanda dan negara lainnya, adalah bahwa disini hampir semua mahasiswa bahkan penduduk Belanda mengendarai sepeda sebagai transportasi mereka. Kita akan melihat parkiran sepeda yang akan terlihat dimana2. Sehat bukan? bersepeda, sehat, lagi hemat. ? Jadi apa yang murah dari sekolah di Belanda? adalah bahan makanan asli Indonesia. Di Belanda kita bisa dengan mudah menemukan tempe, sambal ABC, bumbu-bumbu makanan khas Indo dengan harga yang sangat murah dibandingkan di Paris. Contohnya saja untuk sambal ABC ukuran sedang, di Paris kita harus membeli seharga 3 euros-an, sementara di Belanda hanya sekitar 1.5 – 2 euros sajaa. Murahh. Dan pun mengenai penggunaaan sepeda sebagai transportasi di Belanda sudah barang tentu akan jauh lebih hemat karena kita tidak harus membayar biaya per bulan untuk transportasi seperti di Paris.
Lalu dimanakah pilihan Anda untuk melanjutkan kuliahh?
Kalau hal pertama yang menjadi masalah Anda adalah mengenai biaya hidup, maka sepertinya kuliah di Berlin akan jauh lebih murah. Kuliah di Belanda sudah tentu sangat berbeda karena tiap harinya kita bisa bersepeda, dan kuliah di Paris, sudah tentu akan penuh warna warni dikarenakan kota Paris yang memang sebagai kota tempat tujuan wisata pertama di dunia.
Tapi jika hal pertama yang menjadi faktor pilihan studi mengenai kualitas sekolah dimana Anda akan menuntut ilmu, maka gambaran biaya hidup seperti di atas tidak akan mempengaruhi pilihan Anda.
So, good luck for you ^^
Advertisements
Report this ad
Report this ad
Share this:
Facebook29TwitterGoogleTumblrLinkedIn
Related
Studi dan Kehidupan di Kota PARIS VS LONDON
Studi dan Kehidupan di Kota PARIS VS LONDON
In “MY STORY”
Serunya Kuliah di Ibukota Negara
11 November 2013. Emhh, sebenarnya kadang saya tersenyum sendiri jika ada yang berargumen kenapa saya mau kuliah di Paris, sebagai ibukota Prancis, yang dalam segi ekonomi, sangatlah mahal untuk biaya hidup. Ditambah lagi dengan keriwehan kota tersebut. Dimulai dari percakapan kecil yang sering saya temui : A : Dulu di…
In “MY STORY”
Terimakasih Prancis
17 september 2013 finally, hari ini adalah hari dimana saya harus meninggalkan paris , tempat satu tahun saya disini untuk menyelesaikan master research sayaa. berbagai cerita, suka maupun duka, sudah terlewati dengan meninggalkan kenangan dan pengalaman yang tak akan saya lupakan. pertanyaannya adalah, apakah saya sedih meninggalkan paris? apa sebaliknya?…
In “MY STORY”
Filed under ABOUT LIFE | 3 Comments
ABOUT FADHILAH MUSLIM
hidup ini sungguh singkat. hidup ini akan selau bergulir seiring perjalanan waktu. manfaatkan sebaik-baiknya untuk mencapai kebahagian dunia dan akhirat. hiasi hidup dengan usaha, ibadah dan doa. terangi hati dengan ketakwaan padanya. tentramkan jiwa dengan selalu berbuat baik sesamanya. dan selalulah tersenyum dan bersyukur, baik suka maupun duka. http://www.facebook.com/fadhilah.muslim -Fadhilah Muslim-
View all posts by Fadhilah Muslim »
Post navigation
Previous
Post
Next
Post
3 responses »
jeany on 30 September 2013 at 17:05 said:
0 0 Rate This
salam kenal kak,
untuk kuliah di perancis dan berlin apa aja syarat-syaratnya ?
terima kasih
Reply ↓
fadhilah muslim on 1 October 2013 at 07:14 said:
0 0 Rate This
halo.
kalau ditanya tentang syarat, tentu setiap universitas yang ingin dituju sudah menginformasikan secara detail persyaratannya di website mereka masing2, dan mungkin emang beda2. Silahkan cek aja di website universitasnya. ?
Reply ↓
Azrina Ghania on 7 March 2014 at 18:18 said:
0 0 Rate This
Reblogged this on azrina ghania.
Reply ↓
Leave a Reply
Enter your comment here…
Blog Stats
59,823 hits
Search
Search for:
Calendar
August 2013
M T W T F S S
« Jul Sep »
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31
Recent Posts
Tulisan Prof. Quraish Shihab
Mengurus Visa Schengen Turis
Mengurus Visa Turis Inggris dari Indonesia
2016: Menjadi pembimbing tugas akhir
2016: De Quervain’s Tendinosis
Studi dan Kehidupan di Kota PARIS VS LONDON
Tentang hari
Jodoh pernikahan itu?
Back to December 2015
Tahun ketiga PhD Imperial
Top Posts & Pages
Kuliah di Prancis, Belanda, atau Jerman
SIAK-NG
happy anniversary 25th “ayah dan ibu”
Happy Birthday For Me
Tips dan trik mengurus Visa Tier 4 (General) Student UK
Contents
ABOUT LIFE (22)
CIVIL ENGINEERING (2)
FICTION STORY (5)
KNOWLEDGE & INFORMATION (12)
MY STORY (55)
PhD LIFE (12)
POEM (51)
Archieves
Archieves
Advertisements
Report this ad
Create a free website or blog at WordPress.com.
Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
🙂
First of all, education is never free, but incredibly expensive. You need a lot of highly educated professors and teachers to start with and a whole lot of other expenses come with that. So the question is rather who is paying for education in different countries.
Second, a quick glance on the numbers provided for example through OECD (https://www.oecd.org/edu/Educati…) reveals that Germany spends about 5% of its GDP on education, while in the US the amount is close to 7%, which is a huge difference when you think about it. The difference is especially striking when it comes to tertiary education (colleges, universities and the like), here the US spends more than 2.5% of GDP on education versus Germany’s 1.2% or so.
However the important difference here is the source of the money going into education. While German universities are almost exclusively founded through public sources, (mostly through the German states, while the federal government only is allowed to sponsor research at universities but not education) in the US only a third (and related to GDP less than in Germany) comes from public sources, while by far the most money comes from private sources such as tuition. So every dollar the US is outspending Germany in terms of tertiary education is paid by students.
Third, arguably the most important point in this is in how far the performance of this vast amount of additional founding spent in the US is translated in benefits. Having studied both in Germany and the US, I would argue not horribly much. Sure the service aspects of American universities are superior, e.g. with better counseling and fewer students per teacher. However the when it comes to the level of classes and what is being taught, the differences are way smaller. In some aspects German universities might be even superior, plus almost everbody is doing a master’s, since it is free of course.
So, if the German system of universities produces similar outputs with significant lower costs, the key must be efficiency (or lower salaries for university staff, which definitly is happening). This can be shown in two examples: First German students are forced to organize most aspects of their studies almost entirely individually and lectures and seminars are also built on individual work to a higher degree. Second, there are less elite-institutions, while the average university in Germany arguably outperforms American universities on the lower end of the rankings.
In the end, a lot of these points is a matter of culture and different academic traditions as well.
How did Germany manage to keep education free for all (including foreigners) while the United States burdned their young with heavey college debt?
>>> Taxes! Across Europe, people pay a significant portion (ranging from 30–50% easily and even higher in certain income brackets and certain countries) of their income in taxes.
How did Germany manage to keep education cost so low?
>>> The costs may be lower because the programs are funded centrally. At the same time, education is just expensive, which gets paid for centrally. Funding a university is feasible if every citizen pays a few bucks, as compared to the students that go there pay the full cost of professors, buildings, libraries, support staff, etc.
I wonder how they justify such kindness to foreigners by their own people who paid heavy taxes to subsidize foreigners’ education.
>>> There is a wealth of evidence that migrants are net contributors to the economy and society they are a part of. On top of that, a percentage of people who attend university another country end up staying in that country. These are highly educated people who you want to be there. So honestly, it’s not so much a matter of kindness as it is of smart thinking.
Number 1 – German higher education is not free. It is much less expensive.
Number 2 – the smallest universities in the US have vastly superior resources for their students relative to even the biggest and most prestigious universities in Germany. As to the merits and relative gains from those additional resources vs. cost is another question.
Number 3 – American universities have become bloated with useless and overpaid staff, as well as “corporate” board member and administrators.
Number 4 – I haven’t read the fine print, so I am assuming, but I believe a lot of public funding, federal/state/both, for public universities has been cut.
Number 5 – the purpose of higher education in America has become severely perverted from its rightful, and original purpose through the opening of higher education to the masses while also attempting to socially engineer “equality”. As a result, Colleges have slowly spiraled into an unhealthy competition with one another, where dollars are funneled into who can build the largest sports facilities, swimming pools, student buildings, and staff to baby sit them while they are in school. All of which are completely unnecessary, and drive up costs while diverting budgets away from paying for actual necessities, like professors, academic scholarships, and books.
In contrast, this never happened in Germany, where, speaking in broad, sweeping terms, you essentially have a three track system where the masses funnel into as opposed to one. Therefore, universities don’t have to compete to attract students and their dollars nearly as much. Your previous educational achievement, which is also three tiered, determines where and how education will progress for you after 13th, now 12th grade in Germany.
Number 6 – the US government is not to blame for any one individual who finds himself burdened with tons of student loan debt. That is the individuals fault. You can get a great education and learn new skills that are in demand very easily and without stepping foot in a typical public or private university. If a person chooses to get a journalism degree and a masters in psychology from Rutgers without any free, financial help, that is their own fault.
Number 7 – it’s far far easier to amass lots of financial wealth, and quickly, in the US than in Germany. So, I would hope their colleges are cheap, as the average person in Germany has very little disposable income to put towards savings throughout their life.
And, with, MY OPINION, certainly not fact, Hillary Clinton proposing to make higher education free for those from families who make less than 125,000 per year will only continue to stoke the death spiral of American universities. whereby, public universities will largely continue to become a cesspit of low standards, unqualified students, useless courses, and teachers assistants who are responsible for “teaching” courses that students are paying $900, while the more capable gradually flock more and more to private universities and thereby undercutting public universities ability to gain paying students.